Rapat Dengar Pendapat (RDP) PT Vale: Kegagalan Penanganan Kebocoran Pipa Minyak Menuai Kritik. 

  • Bagikan

Luwu Timur, Koranta.id – Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kebocoran pipa minyak PT Vale di Luwu Timur digelar pada Jumat, 26 September 2025, di Gedung Banggar DPRD Luwu Timur. Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Ober Datte ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Forkopimda dan seluruh fraksi DPRD Luwu Timur.

Ketua Jakam Lutim, Jois Andi Baso, mengecam keras sikap PT Vale yang dinilai hanya melakukan pembenaran sepihak dan diduga melakukan pembohongan publik. Menurutnya, perusahaan lebih fokus membicarakan pemulihan pasca-insiden ketimbang dampak nyata yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Faktanya, tumpahan minyak masih berlanjut di sejumlah desa.

Opu Jois meminta PT Vale jujur menyampaikan dampak minyak MFO yang keluar akibat kebocoran pipa, baik terhadap tanah, tanaman, air, udara, maupun kesehatan manusia. Ia menegaskan bahwa meski sudah lebih dari sebulan, rembesan minyak kental masih terlihat di sungai.

Rapat juga menyinggung klaim hasil uji laboratorium independen yang dipaparkan Ketua DRRC Universitas Indonesia, Prof. Fatma Lestari. Hasil uji menyebut kualitas air berada di bawah baku mutu Kelas II PP No. 22 Tahun 2021 sehingga aman digunakan. Namun, Opu Jois menyoroti bahwa baku mutu Kelas II tidak untuk konsumsi manusia, dan hal ini tidak dijelaskan secara terbuka kepada publik.

Faisal, Ketua Organisasi Pemuda Timampu, menyebutkan bahwa desanya terdampak langsung oleh kebocoran pipa minyak. Ia menilai PT Vale hanya memberi janji-janji kosong tanpa realisasi. “Sampai saat ini kami warga Desa Timampu belum mengetahui kapan kompensasi akan diberikan. Padahal, kami para petani sudah tidak bisa lagi beraktivitas di sawah karena air dan persawahan kami tercemar minyak,” tutur Faisal.

Pihak PT Vale melalui Endra Kusuma, Head of External Relations, kembali menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan setiap dampak terhadap masyarakat dan lingkungan ditangani secara menyeluruh, transparan, serta melalui mekanisme dialog inklusif dengan seluruh pemangku kepentingan.

Hasil RDP kali ini belum dapat disimpulkan secara final. Ketua DPRD Luwu Timur, Ober Datte, memutuskan untuk menskors sidang dan kembali mengagendakan RDP pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk menangani dampak kebocoran pipa minyak PT Vale. (Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!