KEKECEWAAN DAN KEMARAHAN PUBLIK KOTA AMBON TERHADAP JANJI MANIS WALI KOTA DAN PUJIAN AKTIVIS

  • Bagikan

AMBON, Koranta.id, 16, Oktober 2025Anak muda Maluku dan juga aktivis Kota Ambon (Muhammad Loilatu S.Ip) merasa perihatin terhadap pujian yg di anggap berlebihan yang di lontarkan oleh beberapa oknum pemuda aktivis dan mahasiswa terhadap Wali Kota Ambon Bodewin Watimena.

Pemuda dan mahasiswa kota Ambon mestinya lebih jelih dan sadar diri terhadap posisi dan peran sebagai kelompok masyarakat intelektual untuk memposisikan peranya sebagai Agent of Sosial control pengontrol lankah dan kebijakan yg di jalankan setiap pemerintah. dan peran Agent of change selalu kritis, dan skeptis, terharap kebijakan yg di buat oleh pemerintah, agar Tercipta pemerintahan yg bersih, adil, transparan, dan akuntabel. untuk mencapai suatu perubahan, terciptanya pemerintahan yg baik/ideal.

Namun sayangnya hal ini terbalik oleh fakta atau realita kota Ambon saat ini ada beberapa oknum aktivis pemuda dan mahasiswa kota Ambon terhipnotis, dengan rayuan janji manis, serta mainan dramatis yang di mainkan oleh Bodewin Watimena walikota Ambon baik di Didin media sosial, media pers, dll. agar terlihat baik di mata masyarakat seakan – akan di masa pemerintahanya beliau selalu aktif dan peduli terhadap seluruh kepentingan masyarakat kota Ambon.

Kita tau Bodewin Watimena walikota Ambon bukanlah tuhan, atau malaikat, yg tidak pernah berbuat salah.
Buktinya beberapa tahun kemarin sejak beliau menjabat sebagai PJ Walikota Ambon bahkan sampai beliau terpilih dan menjabat kembali menjadi walikota Ambon saat ini, ada beberapa hal-hal yang di lakukan serta kebijakan yg di ambil terdapat ketimpangan, dan selalu tebang pilih. hal ini jau dari slogan jargon “beta par Ambon, Ambon par samua”.

sebut saja salah satunya soal penanganan sektor pembangunan infrastruktur, pembagunan jalan yang harusnya merata di seluruh wilayah kota Ambon. Bodewin Watimena wali kota Ambon hanya memperhatikan pembangunan dan Perbaikan/pengrehapan kerusakan jalan yang hanya di lokasi-lokasi tertentu. Seperti di paso, dan lain-lain. yang tingkat kerusakan jalanya tidak terlalu parah di bandingkan dengan kerusakan jalan yg ada di kawasan desa batu merah, kawasan stain dari tagepe sampai kahena, serta kawasan ahuru. Jalan di kawasan tersebut terlihat rusak dan berkolam, terlihat seperti kolam ikan, namun tidak kunjung di perhatikan untuk di diperbaiki atau di rehap oleh pemerintah kota.

Bahkan Inisiatif dan Lankah kesadaran dari Masyarakat di kawasan-kawasan itu sendiri yg sering bergotong royong mengerjakan perbaikan kerusakan jalan tersebut, dengan mencampuri semen dan pasir untuk menutup kolam-kolam tersebut, agar kiranya bisa mengurangi resiko kecelakaan kendaraan yg melintasi jalan-jalan tersebut.

saya selaku masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut kami merasa di marjinalkan dan di anak tirikan, oleh kebijakan dan Lankah yg di ambil oleh pemerintahan kota yg di pimpin oleh Bodewin Watimena yg sering tebang pilih.

Kemudua soal kebijakan walikota terkait pembangunan penyediaan akses air bersih untuk masyarakat kota, pemerintah kota Ambon yg di pimpin oleh Bodewin Watimena sudah membangun akses air bersih di kawasan waimahu dan tahola yag di desa negeri paso. yg baru di resmikan pada tgl 31 juli kemarin dan layanan serupa sudah pernah di buka di kawasan halon dan berencana akan di lanjutkan di kawasan latta. Padahal di lokasi yg lain membutuhkan hal yang sama, untuk mendapatkan akses air yg bersih yg layak juga. seperti di kawasan batu Desa Batu merah merah kebung cengkeh, gadihu, kanawa, sampai wara.

Bodewin Watimena di nilai hanya memperhatikan untuk memprioritaskan pembangunan di lokasi-lokasi Yg diduku oleh masyarakat orang-orang terdekatnya.
Hal ini tidak searah dengan visi misi di beberapa poin dlm 17 program prioritas pemerintah kota Ambon yg sempat di janjikan, seperti perbaikan seluruh jalan yg rusak di kota ambon, pengurangan kemacetan dgn membangun jln alternatif kota, pengadaan akses air bersih, pengelolaan sampah, penataan birokrasi yg bersih, dan lain-lain.

Ini bukan saja soal masalah pembagunan jalan, penyediaan akses air bersi, akan tetapi ada beberapa masalah-masalah di sektor lainya, yg menurut saya masih terlihat kejanggalan yg tidak sempat saya sampaikan di sini. Namun ini adalah salah satu hal yg perlu kita sadari bersama terutma kita di kalangan muda/mudi, aktifis, maupun mahasiswa kota Ambon harus selalu menaru curiga dan mosi tidak percaya kepada setiap pemerintah yg di jalangkan oleh siapapun orangnya.

Anak muda sebagai garda terdepan untuk menjadi mitra kritik pemerintah dan mengawal kebijakan yang tidak menguntungkan atau tidak pro terhadap kepentingan masyarakat banyak orang. Bukan malah memilih zona nyaman sembunyi di balik kitiak kekuasaan.

Pejabat publik yg berbuat untuk kemaslahatan dan kesejatraan masyarakat Adalah hal biasa, sebap itu Adah tugas dan tanggungjawab serta kewajibanya sebagai pelayan rakyat. tapi para aktivis yg memuji, menjunjung tinggi, serta menghamba kepada pejabat, itu ada hal yang memalukan.

Saya pastikan penyampaian keresahan dan kekecewan kami bukan hanya sebatas berkoar-koar di media, kami akan melakukan konsolidasi, diskusi, merankum semua data lapangan untuk melakukan aksi Demonstrasi, menuntut keadilan di depan Gedung Balai Kota dan Gong Perdamaian Kota Ambon.(IB/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!