MALILI, Koranta.id, Senin malam, 17 November 2025 – ratusan jamaah tumpah ruah di Masjid Babul Khaer, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili. Mereka berkumpul dengan penuh semangat untuk menghadiri Tablig Akbar yang menampilkan ulama internasional asal Kota Tarim, Yaman, Al Habib Muhammad bin Al Habib Munsib Ali Al Habsyi.
Kehadiran ulama besar ini memang sudah lama dinanti. Di Indonesia, beliau baru dua kali menginjakkan kaki, pertama di Kota Banjar dan kini di Kabupaten Luwu Timur. Suasana khusyuk menyelimuti masjid ketika lantunan takbir dan shalawat menggema, terutama saat Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati Hj Puspawati Husler, memasuki ruangan bersama rombongan ulama: Al Habib Alwi bin Ahmad Al Habsy, Tuan Guru H Adam Noor Syarkawi (Pendiri Majelis Azzahra Banua Satu), Tuan Guru H Amad Zaini Zain, Ustaz Ahmad Fanani, Ustaz Fathan Firly, Ustaz H Firdaus Malie, serta penerjemah Ustaz Fathan Mubina.
Bupati Irwan menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam: “Kedatangan beliau sangat istimewa. Sejak pertama menginjakkan kaki di Luwu Timur, banyak tanda‑tanda penuh berkah kami rasakan. Mari kita dengarkan, resapi, dan amalkan pesan‑pesan beliau, serta berdoa agar Luwu Timur selalu diberkahi.”
Al Habib Muhammad pun mengajak jamaah bersyukur atas kepemimpinan Bupati Irwan, menyebut warga Luwu Timur “sangat beruntung” memiliki pemimpin yang “menyatukan kita semua dalam kebaikan”.
Beliau juga memuji program keagamaan Pemkab, seperti shalat berjamaah di masjid dan program umroh gratis, menyebutnya “langkah bijak untuk mempererat persaudaraan”.
Dari ceramahnya, ulama besar menekankan tiga pesan utama yang menggugah hati semua yang hadir:
– Keluarga: setiap anggota harus saling membantu dan mendukung dalam kebaikan.
– Komunitas: kita diwajibkan memberi manfaat satu sama lain.
– Kemanusiaan: menumbuhkan rasa kasih sayang dan saling menghormati.
Pesan sederhana namun penuh makna ini seakan menyalakan api semangat kebersamaan di hati jamaah. Dengan kehadiran ulama internasional, dukungan pemimpin daerah, dan partisipasi aktif masyarakat, Malili kembali menunjukkan bahwa nilai‑nilai kemanusiaan dan kebersamaan tetap menjadi fondasi kuat bagi kemajuan Luwu Timur.
Semoga keberkahan terus mengalir, dan Luwu Timur semakin bersinar di bawah cahaya ilmu dan iman.(Red)












