Malili, Koranta.id 2025 – Pada hari Jumat (14/11/2025), Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Luwu Timur melakukan kunjungan kerja ke kantor Perseroda Sulsel Citra Indonesia (SCI) di Makassar. Tujuan utama kunjungan tersebut adalah menjajaki peluang penyertaan modal daerah dalam proyek tambang Pongkeru Mineral Utama (POMU), salah satu joint venture (JV) yang dikelola oleh Perseroda Luwu Timur Gemilang (LTG).
SCI, selaku pemegang saham mayoritas sebesar 55 % di POMU, akan berpartner dengan LTG yang memegang 45 % saham (27 % milik SCI dan 18 % milik LTG). Kerja sama ini menempatkan PT Antam Tbk sebagai mitra strategis dengan kepemilikan mayoritas, sementara LTG dan SCI bersama-sama mengelola operasional tambang di Blok Pongkeru.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Panitia Khusus I, Sarkawi Hamid, berlangsung hangat dan penuh harap.
“Kita berada di titik penting. Dengan sinergi antara SCI, LTG, dan Antam, Luwu Timur tidak lagi sekadar penonton di negeri sendiri. Insya Allah, ke depan kita dapat berperan lebih besar dalam mengelola sumber daya alam untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” ujar Sarkawi setelah pertemuan.
Selain Sarkawi, hadir pula sejumlah anggota DPRD Luwu Timur, termasuk Firman Udding, Aripin, dan Muhammad Iwan, yang mewakili fraksi-fraksi di parlemen daerah. Dari pihak SCI, Direktur Utama SCI, Dr. Andi Rachman, menjelaskan mekanisme penyertaan modal dan jadwal persiapan proyek.
“Kami telah menyiapkan roadmap investasi yang mencakup tahap eksplorasi, pembangunan infrastruktur, hingga produksi. Kehadiran LTG sebagai partner lokal akan mempercepat proses alih teknologi dan penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Proyek POMU diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan royalti. Selain itu, pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan akses, pelabuhan mineral, dan jembatan di atas Sungai Pongkeru diharapkan membuka isolasi daerah dan memperlancar distribusi hasil tambang.
Sarkawi menambahkan bahwa penyertaan modal daerah bukan sekadar soal profit, melainkan juga tanggung jawab sosial.
“Kami ingin agar hasil tambang dapat dirasakan oleh masyarakat Luwu Timur, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar,” tegasnya.
Setelah kunjungan ke SCI, Panitia Khusus I akan menyusun laporan resmi dan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak PT POMU serta perwakilan Antam. Rencana penyertaan modal sebesar Rp120 miliar yang telah dibahas sebelumnya akan dijabarkan lebih rinci, termasuk mekanisme pengawasan dan evaluasi kinerja.
“Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada transparansi dan koordinasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan. Kami berkomitmen untuk mengawal proses ini sampai menghasilkan manfaat yang nyata bagi rakyat,” tutup Sarkawi.
Kunjungan ke SCI menandai langkah konkret DPRD Luwu Timur dalam mewujudkan visi pembangunan yang berdaulat dan berkelanjutan.
Dengan dukungan regulasi yang solid serta semangat kolaborasi, harapan besar bahwa Blok Pongkeru akan menjadi katalis utama bagi kemajuan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Luwu Timur.(Red)












