Luwu Timur, Koranta.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur kembali menyoroti pengelolaan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang, khususnya PT Vale Indonesia dan para kontraktor nasional yang menjadi mitra perusahaan tersebut. Pembahasan ini digelar dalam rapat bersama mitra perusahaan di Gedung DPRD Luwu Timur pada Rabu (29/10/2025).
Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Hj Harisa, menegaskan bahwa CSR memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di empat kecamatan lingkar tambang. Namun, menurutnya, pengelolaan CSR di daerah masih belum maksimal karena belum terbentuknya badan pengelola yang diatur dalam peraturan bupati.
“CSR ini seharusnya dikelola oleh lembaga pengelola khusus. Dalam Perda kita memang belum disebutkan nominal uangnya, tetapi fokus pada program dan distribusinya. Karena itu, kami mendorong pemerintah daerah segera menindaklanjuti dengan Perbup,” ujar Hj. Harisa.
Anggota DPRD Luwu Timur, Firman Udding, menyoroti lemahnya kontribusi CSR dari sejumlah kontraktor nasional yang menjadi mitra kerja PT Vale. Menurutnya, selama ini perhatian publik lebih banyak tertuju pada CSR PT Vale sebagai induk perusahaan, padahal ada kontraktor nasional yang juga beroperasi besar-besaran di wilayah Luwu Timur.
“Kami menemukan banyak kontraktor nasional yang beroperasi di wilayah ini tapi belum menunjukkan kontribusi CSR yang jelas. Dari 145 kontraktor nasional, hanya 79 yang aktif. Kami kumpulkan semuanya dan sampaikan bahwa mereka juga punya tanggung jawab sosial terhadap daerah ini,” tegas Firman.
Firman juga menambahkan bahwa DPRD mendorong agar seluruh kontraktor nasional ikut mendukung program “Luwu Timur Terang”, yakni pemasangan lampu jalan dari Malili hingga Sorowako sebagai bentuk nyata kontribusi sosial terhadap masyarakat.
“Kami tidak minta uang, tapi hasil nyata. Silakan mereka pasang lampu jalan dari Malili sampai Sorowako. Itu bentuk kontribusi yang langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Selain soal CSR, Firman juga menyinggung komitmen PT Vale dalam mendukung mitigasi bencana di wilayah operasionalnya. Menurutnya, perusahaan tersebut cukup aktif dalam program kesiapsiagaan bencana yang rutin dilakukan setiap beberapa tahun.
“PT Vale selama ini cukup konsisten dalam mendukung mitigasi bencana. Mereka punya anggaran dan program yang melibatkan masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana,” tutup Firman.
DPRD Luwu Timur berharap, dengan adanya koordinasi antara pemerintah daerah, PT Vale, dan seluruh kontraktor nasional, pengelolaan CSR ke depan dapat berjalan lebih terarah, terukur, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat lingkar tambang.
Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan pembangunan daerah dapat berjalan lebih baik.(Red)












